Wednesday, January 31, 2018

just a peptalks

Halo! How was your day? no, no, no.. actually, how your life going? now you can handle it, buddy?. Well, ini pertama kalinya gue mencoba buat make an attention di blog gue by write this post. Sebenarnya selama gue membuat personal blog ini, dari tahun 2012 akhir, gue gapernah nulis apapun yang berkaitan dengan diri gue. Lo bisa liat dari post-an pertama di sini yang isinya tentang sejarah dan tetek-bengek-nya. Dulu, yang ada di pikiran gue adalah, esensi yang bakal gue share disini ketika ada tugas-tugas sekolah semua itu bisa gue share di blog gue alih-alih bakal ada yang membutuhkan kelak. Maybe adek-adek kelas?hahaha. 

***

Dari sejak tahun 2012 gue bikin blog, di awal-awal pembuatannya, itu gue rajin post-post something that i like and i had red too, dulu gue suka baca-baca any topics di website viva terutama diforumnya. Karena banyak artikel-artikel curious ala-ala Tirto gitu lah, dan entah kenapa gue sadur beberapa artikel yang menurut gue layak buat di share ke orang-orang. Namanya juga tipikal kids yang getting excited with new things, yang menurut dia too damn good ya bakal dilakuin terus. Cuman pasti awal-awalan doang, kesananya udah bored hahaha.

Saat ini, terakhir gue lihat ikhtisar blog gue udah lebih dari 50.000 riwayat penayangan sepanjang waktu. Wooaah, that's a lot of number!! Emang, ga terlalu banyak sih dibanding blog-blog lain yang sampe nembus 100.000 visitors, tapi ya ga bisa dianggap kecil juga sih. Makanya dari situ muncul niat gue buat agak seriusin nge-blog lagi. Entah itu posting sesuatu yang bermanfaat semisal paper ataupun tugas-tugas, terus bisa juga ya tulisan-tulisan semau pikiran gue, yang belum tentu orang lain baca juga. Karena, seriously.. semua orang jarang banget buka blog website selain karena dia klik di mesin penelusuran google. Jadi ya chance tulisan gue yang mengena ke hal-hal yang pengen gue tulis kecil kemungkinannya buat di view oleh orang lain, itu karena mereka cari dan baca apa yang mereka mau, bukan apa yang kita mau tunjukkan. 

Disini gue kasih contoh, beberapa waktu lalu, gue visit blog temen gue yang gue ga pernah notice dalam benak gue kalo dia itu punya personal blog dan tulisan-tulisannya brilian parah. It's like, wow you dont see that coming... Serius, saat gue baca-baca tulisan yang ada di blog nya, i enjoyed and understand every messages what her want to deliver. Sebegitu ga nyangka aja gue, dan sampe sekarang gue belum ngomong apa-apa ke dia tentang pendapat gue. Karena disamping gue hanya jadi silent reader, gue juga not ready yet telling her if i did read her blog.

***

Oke, sampe dimana kita tadi?, oh gue baru inget, you guys know who am i, no? baik, im trying to introduce ma self, diliat dari domain blog gue, udah pasti lah ya nama gue ada adji-nya dan juga prasetya, but in a completely name, nama gue itu agak panjang. Bikin gue kesusahan pas dulu buletin nama di lembar UN. Hmm, gue Tri Adji Prasetya Wibowo biasa dipanggil adji (inget ya pake -d), dan di beberapa sosial media, gue lebih sering ngerampingin nama jadi Adji Prasetya aja biar ga kepanjangan hahaha. 

Disini, gue bukan lagi anak SMP ataupun SMA yang terlihat dari post-postan di blog gue tentang tugas-tugas. Sekarang gue udah kuliah di salah satu Universitas Negeri di Jakarta, namanya UPN "Veteran" Jakarta. Gue angkatan 2017, jadi ya masih MABA gitu lah ya. Ohiya, jurusan yang gue ambil disini itu Ilmu Hukum dan sebenernya ini bertolak belakang sih sama penjurusan gue pas SMA dimana gue anak IPA, tapi being a Law Student has become my intentions since when i was young, jadi ya gue ga ngerasa salah jurusan juga sih. Again, i enjoying already. Dan di masa-masa kuliah ini gue yakin bakalan jadi masa-masa buat kita semua bakal transform into the real you, jadi ya bisa dibilang brace and prepare yourself gitu, terlebih kita bakal semakin dewasa dan ada di lingkungan dan relasi yang bermacam-macam juga. Jadi, my advice to yall guys, just stick with your plan and fight till the end to pursue your dreams.

At last, terimakasih buat kalian semua yang udah membaca post ini, nantikan lagi tulisan berikutnya yang belum tau juga bakal apa yang gue mau tulis dan kapan di post, ini gue akhiri karena gue udah agak bingung sih mau nulis apa lagi. Oh ya, kedepannya gue pengen coba nulis tentang hal-hal yang latest update banget terjadi dan gue ala-ala kasih komentar gitu, namanya juga blog, share anything i wanted to write, hehehe.

Thankyou! 

Baca Selengkapnya →

Tuesday, May 24, 2016

TEKS ULASAN : Membandingkan Teks "Gara - Gara Kemben, Film 'Gending Sriwijaya' Diprotes Budayawan", dan Teks "'Mengapa Kau Culik Anak Kami?' Pertanyaan Itu Belum Terjawab"

BAHASA INDONESIA
Kegiatan 2
Kerjasama Membangun Teks Ulasan
Ø Tugas 2: Membandingkan Teks “Gara – Gara Kemben, Film ‘Gending Sriwijaya’ Diprotes Budayawan”, dan Teks “’Mengapa Kau Culik Anak Kami?’ Pertanyaan Itu Belum Terjawab”

TEKS 1
Gara-Gara Kemben, Film “Gending Sriwijaya” Diprotes Budayawan
No.
Struktur Teks
Kalimat
1.
Orientasi 1
Film Gending Sriwijaya yang disutradarai Hanung Bramantyo menuai kontroversi. Sejumlah budayawan dan peneliti sejarah di Sumatera Selatan protes karena menilai alur cerita (plot) film menyimpang dari sejarah Kerajaan Sriwijaya. Pakaian songket dan kemben yang dikenakan bintang film itu juga dianggap keliru. “Harus direvisi sebelum ditayangkan karena bisa jadi pembiasan sejarah,” tegas Kepala Balai Arkeologi Palembang, Nurhadi Rangkuti, Minggu (21/10/2012).
2.
Orientasi 2
Film Gending Sriwijaya digarap Hanung Bramantyo bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggunakan dana APBD senilai Rp11 miliar. Dalam anggaran disebutkan film yang akan dibuat berjenis film dokumenter. Setelah selesai film ini dikelola Badan Aset Daerah. Tender film dimenangi Putar Production pada April 2012. Ini kerja sama kedua setelah film “Mengejar Angin”.
3.
Tafsiran Isi 1
Nurhadi menilai kelemahan film Gending Sriwijaya terletak pada cerita pertentangan dan perebutan tahta oleh dua anak raja (dalam film disebut Raja Dapunta Hyang Srijayanasa. Nama Dapunta Hyang terukir di Prasasti Kedukan Bukit, 864 Masehi). Menurut Nurhadi, dalam sejarah Kerajaan Sriwijaya tidak pernah terjadi pertentangan. Kehancuran Sriwijaya yang pernah menjadi kerajaan maritim terbesar di Nusantara disebabkan faktor eksternal, tidak ada sejarah yang mengisahkan perebutan tampuk kekuasaan di antara keturunan raja.
4.
Tafsiran isi 2
“Pertentangan dan kehancuran kerajaan diriwayatkan terjadi karena ada serangan dari luar kerajaan,” tegas Nurhadi. Ketua Yayasan Kebudayaan Tandipulau, Erwan Suryanegara, protes lebih keras. “Saya berani pasang leher untuk menentang film ini,” katanya.
5.
Tafsiran isi 3
Budayawan yang mendapat Magister Seni Rupa dan Desain dari Institut Teknologi Bandung ini mengatakan, kisah yang diceritakan terkesan mengadaada karena menggabungkan Gending Sriwijaya dengan cerita Kerajaan Sriwijaya. Dua hal ini merupakan objek yang berbeda. Gending Sriwijaya merupakan nama tarian yang diciptakan pada tahun 1943 ketika zaman penjajahan Jepang sebagai tarian penyambut petinggi Jepang ketika itu. Tari ini diciptakan Sukainah Arozak, syair diciptakan A. Muhibat. Sementara Kerajaan Sriwijaya dikisahkan dalam sejarah mengalami kejayaan pada abad ke-7 hingga ke-13 masehi. “Dua hal ini merupakan kisah yang berbeda, tidak dapat disatukan. Selisih waktu di antara keduanya jauh, berabad-abad,” jelasnya.
6.
Evaluasi
Erwin mempermasalahkan riset yang dilakukan sutradara dan penulis skenario film karena menurutnya film ini tidak didukung riset yang cukup akan latar belakang sejarah Sriwijaya. Kekeliruan riset juga ditunjukkan dengan kostum yang dikenakan para pemain tidak sesuai pada masanya. Para pemain mengenakan pakaian yang tidak bercirikan pakaian Melayu ketika itu. “Kemben yang digunakan itu bukan pakaian sehari-hari masyarakat ketika itu. Bagi kami, pakaian itu merupakan pakaian khusus untuk ke sungai jika hendak mandi,” ungkap budayawan yang juga menjadi pengajar di Palembang ini.
7.
Rangkuman
Sama seperti Nurhadi, perebutan kekuasaan antara kedua anak raja kerajaan
yang diceritakan dalam film ini juga dipertanyakan Erwin. Sinopsis film Gending Sriwijaya mengisahkan perebutan tahta kerajaan antara dua orang anak Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa (diperankan Slamet Rahardjo), yakni Awang Kencana (Agus Kuntjoro) dan Purnama Kelana (Syahrul Gunawan). “Tidak ada sejarah yang mengisahkan perebutan kekuasaan oleh dua anak raja Kerajaan Sriwijaya,” tegasnya.
(Sumber: www.tribunnews.com)

  • Disebutkan oleh penulis teks ulasan “Gara-Gara Kemben, Film “Gending Sriwijaya” Diprotes Budayawan”, Ilm, bahwa film “Gending Sriwijaya” ini menuai kontroversi. Mengapa? 
Ø  Karena beberapa budayawan dan peneliti sejarah Sumatra Selatan tidak srek (protes) dengan adanya film tersebut. Hal ini disebabkan karena alur cerita film menyimpang dari sejarah Kerajaan Sriwijaya.

  • Kepala Balai Arkeologi Palembang, Nurhadi Rangkuti, mengatakan film ini bisa menimbulkan pembiasan sejarah. Apa maksudnya?
Ø  Maksud pembiasan sejarah adalah salah mengartikan atau salah pemahaman tentang sejarah yang sebenarnya, sehingga menyebabkan pembaca tidak mengetahui yang sebenarnya, karena film tersebut mengandung isi yang tidak sesuai dengan kenyataan.

  • Tahukah kalian kebenaran sejarah yang melatarbelakangi kehancuran Kerajaan Sriwijaya?
Ø  Kehancuran Sriwijaya dilatarbelakangi oleh faktor eksternal, yaitu serangan dari kerajaan luar.

  • Apa pula maksud kemben yang disebut-sebut dalam teks ulasan tersebut? 
Ø  Kemben adalah pakaian tradisional seperti jarik yang digunakan sampai ke bagian dada. Yang biasanya digunakan ke sungai ketika hendak mandi.

  • Termasuk corak apakah teks ulasan di atas? Mengapa? 
Ø  Termasuk corak kritik evaluasi karena ulasan tersebut memindai kerangka cerita, premis, dan tema dari sejarah Kerajaan Sriwijaya .


TEKS 2
Teks “’Mengapa Kau Culik Anak Kami?’ Pertanyaan Itu Belum Terjawab
No.
Struktur Teks
Kalimat
1.
Orientasi 1
“Apa orang-orang itu tidak punya seorang ibu yang setidak-tidaknya pernah
memperkenalkan kasih sayang, kelembutan cinta....”
“Apa kamu pikir orang-orang itu dilahirkan oleh seorang ibu?”
“Apa mereka lahir dari batu?”
“Mereka dilahirkan oleh rahim kekejaman.”

Dialog itu diucapkan tokoh Ibu dan Bapak yang diperankan Niniek L. Karim dan Landung Simatupang dalam drama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” Drama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” ditulis dan disutradarai oleh Seno Gumira Ajidarma. Banyak penonton berkaca-kaca matanya menyaksikan pementasan drama sepanjang 75 menit itu, yang selama itu pula suasana dicekam oleh kepiawaian akting dua aktor andal itu, yang satu dari Jakarta dan satu lagi dari Yogyakarta.
2.
Orientasi 2
Drama ini dipentaskan di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 6—8 Agustus 2001, dan setelah itu digelar di Societeit, Taman Budaya, Yogyakarta, 16—18 Agustus. Pertunjukan diproduksi oleh Perkumpulan Seni Indonesia bekerja sama dengan Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).
3.
Orientasi 3
Panggung diisi oleh garapan artistik dari tokoh yang juga jarang muncul, yakni Chalid Arifin, lulusan Institut Des Hautes Etudes Cinematographiques, Perancis. Suasananya serba minimalis, sampai ke tata lampu maupun garapan musik oleh Tony Prabowo yang dimainkan oleh Budi Winarto dengan saksofon soprannya.
4.
Orientasi 3
Drama tersebut diilhami oleh peristiwa penculikan aktivis di era Orde Baru-
Soeharto. Drama “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” berwujud obrolan antara tokoh suami dan istri yang anaknya diculik dan belum kembali. Obrolan terjadi menjelang tengah malam. Bapak mengenakan sarung dan berkaus oblong, sedangkan Ibu bergaun panjang.
5.
Orientasi 4
Kalau dilihat secara sederhana, obrolan terbagi dua fase: fase pertama menyangkut tindak kekejaman secara umum yang dilakukan oleh tentara, fase kedua memfokuskan pada kehidupan Ibu-Bapak itu, yang anaknya, Satria (diperankan oleh korban penculikan yang sebenarnya, aktivis Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi, Nezar Patria) hilang diculik penguasa.
6.
Tafsiran isi 1
Berlatarkan pada situasi politik sekarang yang cenderung ingin melupakan korban-korban penculikan yang sampai kini tak ketahuan rimbanya, drama ini serentak menemukan relevansi sosialnya. Dengan langsung menunjuk peristiwa-peristiwa kekerasan yang pernah terjadi di Indonesia termasuk pada tahun 1965, drama ini sendiri lalu seperti berada di wilayah “kesenian kontemporer” dengan sifat khasnya: meleburnya batas antara kesenian dan kehidupan nyata; antara ruang pribadi dan ruang publik; dan seterusnya. Apa yang dialami si Ibu-Bapak Niniek dan Simatupang, adalah juga pengalaman sehari-hari sekian orangtua yang kehilangan anak-anaknya, anak yang kehilangan bapaknya, diculik oleh genderuwo penguasa politik.
7.
Tafsiran isi 2
“Ini hanya sebuah kopi dramatik dari peristiwa yang sebenarnya,” kata Seno Gumira. Seno sendiri yang lebih dikenal khalayak sebagai penulis cerpen sebenarnya juga pernah menggauli penulisan naskah drama. Ia pernah bergabung dengan Teater Alam, Yogyakarta, pimpinan Azwar A.N. pada pertengahan 1970-an. Ia pernah menggelar drama karyanya berjudul “Pertunjukan Segera Dimulai” pada 1976. Belakangan, ia mementaskan “Tumirah Sang Mucikari” (1998) yang diilhami oleh huru-hara politik di Tanah Air.
8.
Tafsiran isi 3
“Mengapa Kau Culik Anak Kami?” sendiri, dari segi naskah dan strategi pementasan, boleh jadi oleh penulis dan sutradaranya tidak langsung diparadigmakan dalam gagasan-gagasan yang mendasari peleburan batas kesenian dan kehidupan seperti diwacanakan oleh seni kontemporer. Suasana penantian, misalnya, mungkin masih seperti mengacu pada “modernisme” Becket, taruhlah dalam Waiting for Godot.
9.
Evaluasi
Namun, para pendukung, katakanlah Niniek, Simatupang, serta tidak ketinggalan penata musik, Tony Prabowo, dengan kematangannya telah menjembatani apa yang bisa dicapai naskah tersebut dengan publiknya. Ini masih didukung adegan sekilas yang menjadi penting, ketika Nezar Patria tiba-tiba muncul di panggung beberapa detik. Sementara saksofon yang melengkingkan blues oleh Budi Winarto yang menandai pergantian babak, setiap saat menggarisbawahi, betapa pahit dan mengenaskan sebetulnya hidup di republik ini. Itulah yang membuat hati banyak orang teriris dan sebagian menjadi sembab matanya ketika keluar dari gedung pertunjukan.
10.
Rangkuman
Di panggung, Niniek berujar, “Sudah setahun lebih. Setiap malam aku berdoa mengharapkan keselamatan Satria, hidup atau mati. Aku hanya ingin kejelasan....” Sementara Simatupang berdiri, maju ke ujung panggung dan bermonolog, “Mengapa kau culik anak kami? Apa bisa pertanyaan ini dijawab oleh seseorang yang merasa memberi perintah menculiknya?” Pertanyaan itu belum terjawab di atas pentas. Juga di luar pentas.


  • Teks di atas mengulas sebuah drama berjudul “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” Sebelum penulis teks masuk pada bagian orientasi, terdapat dialog antara tokoh Ibu dan Bapak. Apa yang mereka bicarakan?
Ø  Mereka membicarakan tentang kekejaman seseorang yang telah menculik anaknya tanpa alasan apapun (belum ada kejelasan). Mereka selalu berdoa mengharapkan keselamatan anaknya (Satria).

  • Ada berapa paragrafkah orientasi yang terlihat pada teks tersebut?
Ø  Pada teks tersebut terdapat 4 paragraf orientasi yaitu paragraf 1 sampai dengan 4 didalam paragraph-paragraf tersebut terdapat gambaran umum mengenai drama tersebut dan terdapat paparan tentang nama,kegunaan dan sebagainya.

  • Apa tema yang diangkat dalam drama yang ditulis dan disutradarai Seno Gumira Aji Darma ini? 
Ø  “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” mengangkat tema politik. Dalam drama tersebut bercerita mengenai keadaan politik dan peristiwa kekerasan yang terjadi pada tahun 1965 dan seterusnya dimana tidak adanya kejelasan dan hentinya hingga akhir-akhir ini, politik Negara yang carut-marut.

  • Mengapa banyak mata penonton yang berkaca-kaca setelah menyaksikan pementasan drama tersebut? 
Ø  Karena suasana cerita dapat mencengkam oleh kepiawaian acting dua actor handal(sebagai ibu dan bapak).

  • Termasuk corak apa teks ulasan di atas? Mengapa?
Ø  Dalam teks ulasan tersebut merupakan corak kritik apresiasi  dimana sang pengulas memberikan tanggapan positif terhadap film ini.




Pada ketiga teks ulasan tersebut, terdapat kelebihan, kekurangan, dan jalan keluar yang diberikan penulisnya pada kolom di bawah ini
No.
Judul Teks Ulasan
Kelebihan
Kekurangan
Jalan Keluar
1.
Gara-gara Kemben Film Gending Sriwijaya
  1. Kisah padat dan tidak bertele-tele 
  2. Film yang dengan leluasa menyindir politik Indonesia 
  3. Akting pemain memukau
  4. Musik yang mendukung suasana 
  5. Koreografi laga yang apik
  1. Harus direvisi dulu sebelum ditayangkan
  2. Kelemahan terletak pada cerita 
  3. Kisah terlalu berlebihan dan mengada-ada 
  4. Riset sejarah tidak mendukung 
  5. Penggunaan kostum tidak sesuai dengan kisah atau sejarah
  1. Perlu diadakannya riset yang jelas 
  2. Harus melakukan revisi sebelum ditayangkan 
  3. Harus menampilkan kisah yang sesuai dengan keadaan asli sejarah 
  4. Mencari sumber yang jelas. 
  5. Mengklarifikasi kesalahan film
2.
“Mengapa Kau Culik Anak Kami” Pertanyaaan Itu Belum Terjawab
1.      Banyak penonton berkaca-kaca menyaksikannya 
2.      Akting para pemain yang andal 
3.      Penggarapan artistik yang memukau 
4.      Sound yang menggambarkan kesedihan dengan apik
5.      Kisah dari kehidupan sehari-hari
1.      Kisah tidak digambarkan secara langsung
2.      Suasana terlalu modernism
1.      Cerita harus to the point
2.      Menggambarkan suasana sebagaimana mestinya

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: Berita itu muncul dalam harian Kompas. Tanda petik (“...”) dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Misalnya: Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 5 buku itu. Oleh sebab itu, penulisan judul film atau drama yang dipakai dalam kalimat menggunakan tanda petik (“...”), sedangkan judul novel dituliskan dengan huruf miring.



SELESAI.
Baca Selengkapnya →

Tuesday, October 13, 2015

PRAKTEK BIOLOGI SMA KELAS XI MENGAMATI STRUKTUR TULANG PAHA AYAM

TUGAS PRAKTEK BIOLOGI MENGAMATI STRUKTUR TULANG PAHA AYAM

      I.            TUJUAN PRAKTIK
Untuk mengamati perubahan yang terjadi pada struktur tulang ayam yang telah direndam menggunakan larutan HCl selama selang waktu lima menit sekali dan memahami sruktur tulang keras dan tulang rawan.
   II.            ALAT DAN BAHAN
1.     Tulang paha ayam segar
2.     Larutan asam klorida (HCl) 10%
3.     Gelas beker atau botol bekas seki (atau yang sejenisnya)
4.     Pinset, pisau, dan cawan petri
5.     Kain lap atau sarung tangan

III.            LANGKAH KERJA
1.     Bersihkan tulang dari sisa-sisa daging yang menempel. Perhatikan struktur tulang tersebut pada warna, kekerasan, kelenturan, dan endapan.
2.     Siapkan larutan HCl 10% didalam gelas beker.
3.     Rendamlah tulang dalam larutan HCl tersebut. Biarkan selama 30 menit dengan selang waktu 5 menit sekali diamati.
4.     Setelah itu angkatlah tulang dari larutan HCl dengan menggunakan pinset, bilaslah dengan air, keringkanlah dengan kain lap, dan letakkan pada cawan petri.
5.     Perhatikan struktur tulang tersebut. Coba kamu bengkokkan tulang itu. Dapatkah kamu membengkoknya? Kemudia catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel!


IV.            HASIL PENGAMATAN

a.     Tabel pengamatan
PERUBAHAN YANG TERJADI
NO
Waktu
Warna tulang
Endapan
Keras/Lunak
1
5 menit
Putih kemerahan
Jernih/bening
Sangat keras
2
10 menit
Putih kemerahan
Jernih dan bening
Sangat keras
3
15 menit
Putih agak kemerahan
Jernih, sedikit keruh
Keras
4
20 menit
Putih agak kemerahan
Jernih, sedikit keruh
Keras
5
25 menit
Putih
Mulai keruh
Keras
6
30 menit
Putih pucat
Mulai keruh
Keras namun agak lunak
7
Setelah 4 hari
Kuning pucat/keabu-abuan
Sangat keruh dan terdapat kotoran yang terlepas dari tulang sehingga berbau busuk
Sangat lunak sehingga bisa dibengkokkan

b.     Pertanyaan diskusi

1.     Apakah struktur tulang sebelum dan sesudah direndam dengan HCl berbeda? Jelaskan perbedaannya!
Jawab:
Iya memiliki perbedaan, yaitu sebelum direndam struktur tulang masih sangat keras dan tidak dapat dibengkokkan, berbeda dengan  tulang yang telah direndam oleh larutan HCl berubah kondisi struktur tulangnya menjadi sangat lunak sehingga mudah dibengkokkan.

2.     Apakah rangka hewan yang tulangnya mengalami perubahan struktur (sesudah direndam dengan HCl) akan mempengaruhi fungsinya? Mengapa?
Jawab:
Ya, akan mempengaruhi fungsinya , karena kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi tertentu tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis.

3.     a). Gambar struktur mikroskopik tulang keras dengan penjelasannya!
Jawab:



STRUKTUR MIKROSKOPIS TULANG KERAS


Penjelasan:
Pembentukan tulang keras(Osteon) berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentukan tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem havers, matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.

b)    Bagian manakah dari struktur tulang tersebut yang hilang sehingga tulang tersebut berubah menjadi lunak?
Jawab:
Pada bagian sel pembentuk tulang atau osteoblas yang menyebabkan tulang berubah menjadi lunak.


c)     Mengapa bagian tersebut hilang ketika direndam dengan HCl?
Jawab:
Karena Osteoblas terdiri dari zat kapur dimana zat kapur tersebut dibentuk oleh kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca(PO4)2) mengalami penurunan komposisi atau berkurang secara drastis oleh larutan HCl yang asam sehingga menyebabkan tulang menjadi lunak.

4.     Tulang pada rangka manusia dapat mengalami gangguan dengan gejala mirip dengan kejadian diatas.
a)     Apakah nama dan penyebab penyakit atas gangguan tersebut?
Jawab:
Osteoporosis, disebabkan oleh tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara normal.
b)    Apakah akibatnya?
Jawab:
Osteoporosis mengakibatkan tulang mudah patah karena adanya pengeroposan tulang.
c)     Bagaimana cara mengatasi atau mencegahnya?
Jawab:
·        Yaitu dengan mengurangi gerakkan atau aktifitas tertentu, misalnya seperti berjalan dan berdiri lama.
·        Menggunakan obat anti nyeri untuk mengurangi rasa sakit dan glukosamin untuk mengubah struktur lapisan tulang rawan sendi, suntikan asam hyaluronac ke dalam sendi.
·        Melakukan operasi artoskopi.
·        Mengurangi konsumsi makanan yang bersifat asam.

   V.            KESIMPULAN
Air pada larutan HCl dan Air tidak mempengaruhi keadaan tulang. Larutan asam cuka atau HCl dapat menyebabkan tulang kehilangan zat kapur yang membuat tulang lebih lentur dan rapuh.
Baca Selengkapnya →